WELOVEMIKHA Official Twitter Page

Senin, 17 Januari 2011

Nada Cinta (Episode 1)


15 tahun yang lalu…

Sebuah kisah cinta antara Faris dan Rina. 2 orang yang menyukai music dan dipertemukan lewat sebuah lagu. Mereka yang saling cinta akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun, saat Faris mengatakan hal tersebut pada Ayahnya, ternyata Ayahnya tidak menyetujui keputusan Faris untuk menikahi Rina. Faris teramat mencintai Rina, sehingga dengan atau tanpa persetujuan dari kedua orang tuanya, Faris akan tetap menikahi Rina, meskipun ia juga harus pergi dari rumah dan meninggalkan keluarganya. Mendengar jawaban dari Faris, tiba-tiba Ayahnya terserang penyakit jantung.  Berharap tidak ingin sesuatu yang lain terjadi pada Ayahnya, akhirnya Faris mengikuti keinginan Ayahnya untuk menikah dengan wanita lain, yaitu Nia. Dihari saat Nia dan Faris menikah, ditempat lain Rina sedang melahirkan anak dari Faris. Anak yang lahir adalah seorang perempuan (Nada).
Esoknya, adik dari Nia, mengabarkan pada Nia bahwa anak dari Faris telah lahir, dia tidak meninggal. Hal itu cukup membuat Nia kaget, karena sudah pasti dengan kelahiran anak Faris dan Rin akan membuat masalah baru pada keluarganya. Namun adik Nia tidak akan membiarkan semua itu terjadi, dia akan melakukan sesuatu pada anak Rina.
Di suatu malam dengan rintikkan hujan, Rina tengah menggendong Nada, namun dihentikan karena Ibunya yang tengah sakit memanggilnya. Nada pun direbahkan pada tempat tidurnya, disaat itu lah malapetaka terjadi, adik dari Nia dating diam-diam dan membawa Nada pergi. Rina menyadari itu, ia begitu histeris ketika mendapati  tempat tidurnya tanpa adanya Nada. Rina mencoba mengejar seseorang yang telah menculik putrinya, namun hasilnya nihil. Malam itu juga Rina mendatangi rumah Faris disaat Faris dan keluarganya sedang pergi menuju luar kota. Ayah Faris yang menemui Rina yang sedang menangis mencari anaknya hanya mengira iti hanya lah sebuah acting agar dirinya mendapatkan harta Faris. Dan disaat itu pula adik Nia membuang Nada didepan sebuah panti asuhan.

15 tahun kemudian…

Nada yang tengah berada disebuah perkebunan depan panti bernyanyi dengan suara merdunya, namun lantunan lagunya terhenti karena kedatangan 2 perempuan yaitu Ratna dan Evi yang tidak menyukai Nada. Dengan kasarnya mereka memperlakukan Nada. Disaat itu, tengah ada acara ulangtahun dip anti, dan Nada diminta untuk menyanyikan lagu ulang tahun. Pada saat itu pula seorang Ibu member sebuah kalung yang indah untuk Nada, namun sayangnya kalung itu tak bertahan lama menjadi milik Nada, karena kalung tersebut direnggut oleh salah satu penghuni panti.
Disaat malam, Nada bercerita dengan salah 1 teman di panti, sudah 15 tahun 3 bulan 22 hari Nada berada dipanti asuhan, namun tak pernah sekalipun orangtuanya datang menjemputnya. Tapi, selama itu di panti, apa orangtua Nada masih ada? Tanya teman Nada.  Nada yakin orangtuanya masih ada, terutama Ibu. Entah mengapa ia merasa itu, namun ia yakin. Mungkin saja, Ibunya tak pernah tahu bahwa Nada berada di Panti. Nada yang pintar menyanyi, yakin bahwa bakatnya itu turunan dari orangtuanya. Mungkin saja mereka dulu dipertemukan lewat music. Nada sudah merasa dewasa, dia tak mungkin selamanya berada di panti dan mungkin ini sudah saatnya ia mencari Ibunya. Disaat yang sama, Rina juga tengah memikirkan anaknya yang hilang 15 tahun yang lalu. Meskipun kejadian itu sudah terjadi pada waktu yang lama, namun  anaknya tidak akan mungkin bisa ia lupakan.

Pagi telah datang, Nada bangun dari tidurnya dan melihat kearah luar lewat jendela. Ia melihat sebuah mobil box didepan panti. Mungkin inilah saatnya ia pergi ke Jakarta untuk mendapatkan kehidupan yang baru. Saat Nada sampai di Jakarta, ia begitu takjub dengan keindahan kota Jakarta hingga ia hampir saja ditabrak sebuah mobil, namun beruntung bagi Nada karena diselamatkan oleh seorang Ibu (Rina). Setelah itu Nada berjalan dan bertemu dengan 3 anak laki-laki yang sedang mengamen. Saat itu juga Nada mengajak mereka untuk mengamen bersama. Nada menyanyi dengan indahnya dan membuat beberapa orang begitu menikmati suara Nada. Hasil mengamen saat itu pun sangat banyak berkat Nada. Beberapa saat kemudian sang bos dari anak2 jalanan datang. Dia adalah Bang Teguh. Bang Teguh pun menjadikan Nada sebagai anak buahnya yang juga akan mengamen bersama yang lain.

Berkat suara indah Nada, penghasilan dari mengamen pun menjadi banyak dan bisa digunakan untuk membangun sebuah warung didepan SMU Tunas Bangsa. Baru membuka warung, Nada sudah mendapat beberapa pesanan untuk siswa siswi SMU.

Saat Nada akan mengantarkan beberapa pesanan teh botol, ia melihat ke sebuah lapangan basket. Dilihatnya seorang cowok ganteng yang tengah bermain basket (Ricky). Disitu, ada juga Rasty yang setia mendukung Ricky. Didalam, saat Nada sedang membawa beberapa teh botol, ia bertabrakan dengan Ricky. Sejenak mereka saling pandang. Dari kejauhan, tampak Rasty yang tak suka dengan pemandangan itu.

Nada mengantarkan teh botol ke sebuah kelas music yang ternyata diajar oleh Bu Rina, seorang yang telah menolong Nada tempo lalu. Bu Rina tengah menerangkan soal lagu. Sebuah lagu tidak akan menjadi indah kalau dimainkan dengan asal-asalan. Lagu itu harus diresapi.

Setelah mengantarkan pesanan, Nada kembali berjalan menuju warungnya. Dijalan ia sambil menyanyikan lagu “Sempurna”. Disaat yang sama, Ricky mendengar dan melihatnya. Ia begitu mengagumi suara Nada. Hal itu langsung ia katakanya pada Nada. Nada pun tersipu malu. Obrolan mereka pun terusik dengan kedatangan Rasty dan perginya Ricky dengan teman-temannya. Secara sengaja, Rasty mendorong Nada hingga ia terjatuh dan terluka pada tangannya. Hal itu Cuma menandakan bahwa Nada tak bisa mendekati Ricky, karena Ricky adalah pria idaman Rasty. Bang Teguh pun mengatakan pada Nada, bahwa Rasty adalah anak dari pemilik SMU Tunas Bangsa. Warung mereka memang dibangun dari hasil Nada bernyanyi, namun daripada warung itu harus dibongkar, lebih baik Nada berhenti bernyanyi! Disaat itu diketahui pula bahwa Ayah dari Rasty adalah Faris.

Hingga malam, Nada masih memikirkan kejadian siang tadi. Nada tidak mungkin bisa berhenti bernyanyi. Bang Teguh datang membawa banyak makanan enak, karena pendapatan hari itu lumayan banyak. Disaat ketiga teman Nada heboh karena jarang-jarang mereka makan enak, Nada masih saja melamun. Salah satu temannya pun menghampiri Nada untuk mengajaknya makan dan tak perlu memikirkan soal tadi siang. Nada mengatakan, ia datang ke Jakarta bukan untuk makan, tapi untuk bertemu Ibunya. Dan sampai kapanpun, ia akan terus bernyanyi.

Esoknya…

Kepala sekolah SMU Tunas Bangsa mengatakan bahwa tak pernah sekalipun kelas music mendapatkan sebuah prestasi, kalau seperti ini terus, kelas music bisa dihapuskan. Kepala sekolah memberikan waktu 30 hari bagi Bu Rina untuk membuat ekskul music mendapat prestasi, karena jika tidak, terpaksa ekskul music harus dihapuskan dan Bu Rina pun berhenti menjadi guru di SMU Tunas Bangsa.

Di depan warung Nada…

Ricky datang untuk membeli the botol, disaat itu ia bertemu dengan Nada. Ricky mengungkapkan ketertarikannya dengan suara Nada. Nada pun tersipu malu dan senang mendengar perkataan Ricky. Ricky pun mengajaknya berkenalan dengan berjabatan tangan, dengan senang hati Nada ingin membalasnya, namun tiba-tiba Bang Teguh datang, Nada pun mengurungkan niatnya berkenalan dengan Ricky.

Di ruang guru, setelah Bu Rina mendapatkan kabar buruk dari Kepala Sekolah, ia pun harus mendengar cacian dari guru-guru di kantor atas profesinya sebagai guru music, sebuah ekskul yang tak menonjol dan dianggap tidak penting karena tak pernah sekalipun mencatat sebuah prestasi. Namun Bu Rina menyatakan bahwa ekskul music juga merupakan ekskul yang penting, karena dari music mereka bisa bermain dengan perasaan dan juga kedisiplinan. Muncullah guru lain (Luna Maya) yang merupakan pengajar ekskul basket. Dia setuju dengan guru lain. Mata pelajaran penting adalah mata pelajaran yang sering mencatat prestasi. Seperti mata pelajaran yang ia ajar, basket. Jadi untuk mata pelajaran yang tidak berpresati lebih baik dihapuskan, begitu pendapatnya. 

Bu Rina merasa terpojok dan ia heran, dari sekolah sebesar itu mana mungkin tidak ada satu pun murid yang pintar bernyanyi. Tapi menurut Bu Clara ada, siswi tersebut bernama Rasty, dia mempunyai bakat besar dibidang tarik suara. Bu Rina pun membujuk Rasty untuk mengajaknya di kelas music, sedangkan Rasty sekarang ini ada di team cheers. Dengan ketusnya, Rasty menolak tawaran dari Bu Rina. Baginya, anak-anak di kelas music semuanya itu cupu! Tapi Bu Rina terus membujuknya, dari kelas music itu bakat Rasty akan lebih terasah untuk menjadi seorang penyanyi handal. Sekali lagi Rasty mengatakan penolakannya. Semua orang tahu bahwa pemilik sekolah itu adalah ayahnya, jadi jika hanya untuk menjadi penyanyi ngetop, sekarang pun ia bisa, tak perlu menunggu masuk di kelas music. Tiba-tiba Ricky dan mengatakan, Bu Rina tak perlu repot-repot membujuk Rasty, Karena ia tahu ada anak yang bersuara bagus di sekolah itu. Ricky pun mengajak Bu Rina menemui anak itu.

Di warung, Nada memecahkan sebuah mangkuk. Bang Teguh pun marah besar, karena ia yakin Nada tak konsentrasi bekerja karena terus memikirkan lelaki yang kemarin menemuinya. Nada pun memutuskan untuk pergi saja, karena ia tak akan mungkin bisa berhenti bernyanyi. Beberapa saat kemudian, Nada berpamitan pergi pada Bang Teguh. Disaat yang bersamaan Ricky dan Bu Rina sejak berjalan menuju warung untuk menemui Nada, namun Nada telah pergi…

*bersambung* 
Tonton kelanjutan "NADA CINTA" Malam ini jam 7 di INDOSIAR!
 
Sinopsis by: www.welovemikha.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar