WELOVEMIKHA Official Twitter Page

Rabu, 19 Januari 2011

Nada Cinta (Episode 2)


Episode sebelumnya…

Daripada Nada tak diizinkan untuk bernyanyi oleh Bang Teguh, Nada lebih memilih untuk pergi. Disaat itu pula, Ricky dan Bu Rina tengah berjalan menuju warung untuk bisa mendengar suara Nada. Nada yang akan naik ke bus sempat melihat Ricky dan Bu Rina, namun ia tak menghiraukan dan tetap naik bus dan pergi.
Ricky dan Bu Rina pun sampai di warung Nada, namun Bang Teguh mengatakan bahwa Nada telah pergi. Bu Rina dan Ricky menyayangkan, karena mereka datang untuk mendengar suara Nada. Jadi selama ini prasangka Bang Teguh salah yang mengira kalau Nada suka menyanyi di sekolah hanya mengganggu saja, namun kenyataannya justru Nada yang pintar menyanyi sangat dibutuhkan. Tapi Bang Teguh berjanji akan mencari Nada sampai ketemu.

Nada terus berjalan tanpa ia tahu tujuannya. Yang ia tahu hanya satu, mencari sang Ibu yang sejak ia lahir tak pernah ia lihat. Hingga malam, Nada masih terus berjalan. Sampai suatu ketika hujan turun deras, Nada pun berteduh disebuah tempat yang tak disangka ditempat tersebut banyak preman preman yang tengah berjudi dan mabuk-mabukkan. Nada pun digoda oleh pria-pria itu. Dengan wajah ketakutan, Nada pun berlari menghindari preman-preman itu. Tak disengaja, Ricky yang tengah mengendarai mobilnya melihat Nada yang sedang berlari dan dikejar beberapa pria. Ricky pun turun dari mobilnya dan segera mengejar Nada untuk menolongnya.
Nada mengumpat disebuah lorong, awalnya Nada aman, namun tanpa sengaja Nada menendang beberapa botol yang membuat suara botol itu terdengar oleh preman-preman itu. Tanpa sempat menghindar, Nada pun langsung ditangkap oleh pria-pria itu. Beruntung Ricky cepat datang dan menyelamatkan Nada.

Dirumah Rina…

Ibunda Rina menghampiri Rina yang tengah memandangi foto anaknya yang 15 tahun yang lalu hilang. Ibu Rina merasa, sekarang sudah saatnya Rina mencari seorang pendamping, Rina tidak bisa terus-menerus meratapi masa lalunya. Sekarang mungkin Rina masih punya Ibunya, tapi tidak ada yang bisa apa yang terjadi dihari esok. Saat Rina dan Ibunya tengah mengobrol, tiba-tiba ada suara biola yang mengganggu Rina. Erwin, dialah lelaki yang suka sekali bermain biola, entah lagu dan nada yang ia mainkan, tapi ia menikmati setiap gesekan nada pada biola yang ia mainkan. Namun, tidak dengan Rina, ia benci sekali dengan suara biola yang Erwin mainkan.

Ricky membawa Nada kerumahnya. Rumah yang besar dan megah. Nada takjub melihatnya. Ia bingung mengapa Ricky membawa dirinya kerumahnya. Ricky tak bisa membiarkan gadis seperti Nada berkeliaran dijalanan, jadi dia bawa kerumahnya. Ricky tahu Nada tak mempunyai orang tua, tapi itu juga yang dialami Ricky, ia juga tak mempunyai orangtua. Tapi Ricky masih punya Ka Rianti dan suaminya, Ka Arga. Dirumah Ka Rianti dan Ka Arga lah ia tinggal. Nada tak perlu takut, karena mereka itu baik. Yang dibilang Ricky benar, Nada disambut dengan baik di keluarga Ricky. Keluarnga mereka terlihat menyenangkan.
Didalam kamar…

Nada melihat foto yang terpampang diatas meja. Foto bahagia Ricky bersama Ka Rianti dan Ka Arga. Nada sedih melihatnya. Ingin rasanya Nada memiliki sebuah keluarga. Bisa bahagia seperti mereka-mereka. Beberapa saat kemudian Ricky datang. Sejak kemarin, baru kali ini mereka berkenalan. Ricky pun mulai bercerita tentang Bu Rina yang ingin mendengar suara Nada. Siapa tahu, kalau Bu Rina menyukai suara Nada, nantinya Nada bisa sekolah. Mendengar hal itu, Nada biasa saja, karena ia datang bukan untuk bersekolah, tapi untuk bertemu Ibunya. Ricky tahu, tapi Ricky mencoba untuk meyakinkan Nada untuk melakukan yang terbaik. Suatu saat nanti, pasti Nada akan bertemu Ibunya. Mungkin sekarang Nada belum bertemu ataupun melihat Ibunya, tapi Nada harus yakin, Ibunya akan selalu ada didekatnya.
Esoknya…

Nada datang ke SMU Tunas Bangsa bersama Ricky. Bang Teguh yang melihat pun merasa bahagia. Sungguh berbeda dengan tingkahnya sebelumnya yang sangat kasar pada Nada. Setelah itu, Nada menemui Bu Rina ditemani Bang Teguh. Sedangkan Ricky menemui Rasty yang tengah latihan cheers. Ricky terlihat bahagia dan bercerita bahwa ia telah menemukan Nada, dan sekarang Nada akan bernyanyi didepan Bu Rina. Rasty terlihat tak suka mendengar kabar itu. Rasty pun memutuskan untuk melihat penampilan Nada bernyanyi, dengan alasan penasaran dengan suara Nada. Nada pun bernyanyi dihadapan Bu Rina, Bang Teguh, Ricky, Rasty dan teman-teman yang lain. Dengan menyanyikan lagu, “Baru Aku Tahu, Cinta itu Apa” mampu membuat Bu Rina takjub dengan keindahan suara Nada. Ricky yang melihat pun ikut senang. Semua senang dengan penampilan Nada, namun tidak dengan Rasty. Rasty pun pergi. Ia terlihat kesal, karena dengan munculnya Nada, tentu akan membuat popularitas dirinya sebagai satu-satunya siswi yang pintar bernyanyi akan tersingkir. Tanpa mereka sadari, Bu Susan tengah menguping pembicaraan Rasty, dkk. Bu Susan tentu tak akan membiarkan mata pelajaran (basket) yang ia ajarkan menjadi tesisih karena keunggulan mata pelajaran music.

Bu Rina melaporkan tentang dirinya yang telah menemukan anak yang pintar bernyanyi pada Pak Rajasa. Bu Rina memohon agar Nada bisa diberi beasiswa untuk bersekolah di SMU Tunas Bangsa karena kehebatannya dalam bernyanyi. Namun Bu Susan tak menyetujui usul Bu Rina, karena baginya Nada adalah anak jalanan yang tak jelas asal usulnya. Sedangkan SMU Tunas Bangsa adalah sekolah yang terkenal elite dan memiliki siswa/siswi yang asal usulnya jelas. Bu Rina tahu Nada memang hanya anak yang berasal dari anak panti asuhan, tapi seharusnya dengan bakat Nada dalam menyanyi, Nada bisa mendapat beasiswa, dengan begitu sekolah akan mendapatkan prestasi dibidang music. Dengan alasan apapun yang diajukan Bu Rina, Bu Susan tetap tidak setuju. Daripada berdebat, akhirnya Bu Rina memutuskan untuk membawa Bu Susan dan Pak Rajasa menuju ruang music agar melihat talenta yang dimiliki oleh Nada dalam bernyanyi.
Diruang music…

Pertama bertemu Nada, kesan Bu Susan menganggap Nada sebagai anak kampong. Dia tidak yakin Nada tidak akan bisa masuk SMU tersebut. Mendengar cacian demi cacian yang dilontarkan oleh Bu Susan sangat membuat Nada menjadi terpuruk dan down. Bu Rina pun terus mensupport Nada. Ia tahu, akan banyak orang yang menjatuhkan Nada, tapi Nada harus ingat, dia datang ke Jakarta untuk bertemu Ibunya, ingat bahwa dengan menyanyi, pasti Nada akan bertemu Ibunya. “Anggap didepan tak ada orang satu pun. Tutup mata, dan bernyanyilah…” kata Bu Rina. Dengan support yang diberikan Bu Rina mampu membuat Nada yakin. Ia pun bernyanyi. Sekali lagi, dengan lagu “Baru Aku Tahu, Cinta itu Apa” mampu membuat Pak Rajasa terpukau. Bu Rina yang berada disamping Nada, begitu serius memandang wajah Nada. Entah mengapa ia kembali teringat dengan anaknya yang hilang saat bayi. Rasa itu datang tiba-tiba saat melihat dan mendengar Nada bernyanyi. Pak Rajasa pun mengungkapkan kekagumannya pada suara Nada, oleh karena itu ia akan mempertimbangkan untuk memberikan beasiswa untuk Nada bersekolah. Bu Rina dan Nada sangat bahagia mendengarnya, namun tidak dengan Bu Susan.

Ditempat lain, sekali lagi Bu Susan menjatuhkan nama Nada disaat Bu Rina sangat yakin bahwa Nada akan masuk seleksi di SMU Tunas Bangsa. Bagi Bu Susan, pengurus yayasan tak akan sembarangan menyeleksi siswa dan siswi yang akan masuk SMU Tunas Bangsa. Bu Rina tetap yakin Nada akan masuk, dan dia akan terus mengasah bakat Nada dan Nada pasti akan berprestasi di sekolah.

Nada berjalan untuk mencari Bu Rina, namun dia bertemu dengan Rasty, dkk. Didepan Nada, mereka terlihat baik dan memuji bakat menyanyi yang dimiliki Nada. Lalu, Rasty mengajak Nada ke suatu tempat. Nada dibawa Rasty didepan teman-temannya. Didepan mereka, Nada dipermalukan sebagai anak penjaga warung yang akan masuk sebagai sekolah elite dan dianggap sebagai harapan sekolah. Salah satu teman rasty pun lebih mempermalukan Nada dengan cara menempelkan kertas bertuliskan “In” dikening Nada, yang berarti saat Nada sekolah akan bertanda “in”, sedangkan saat menjaga warung dikeningnya akan bertuliskan “out”. Salah satu teman Nada yang melihat Nada dipermalukan seperti itu pun menjadi geram, namun Nada menenangkannya. Ia hanya bisa membiarkan mereka terus mengejek dan mengejek, memang kenyataannya Nada hanyalah seorang penjaga warung. Nada pun pergi.


Beberapa saat kemudian Nada kembali datang untuk membawa beberapa pesanan teh botol untuk Rasty, dkk. Setelah itu Nada pun pergi, namun saat Nada sedang berjalan, tiba-tiba Rasty melemparkan sebuah uang kertas tepat dibawah kaki Nada. Nada tahu dia hanya orang miskin yang butuh uang, tapi ia tak bisa menerima uang yang dilempar.

Diruang music, Nada seding berbincang dengan Nada tentang masa lalunya. Ternyata sampai sekarang, belum sekalipun  Nada melihat orangtuanya, terutama Ibunya. Mata memang belum saling memandang, namun hati Nada bisa merasa, Ibunya pasti masih ada. Bu Rina akan terus support Nada dan membantu Nada hingga Nada sampai masuk di SMU Tunas Bangsa.

Nada keluar dari ruang music, lalu ia melihat beberapa piala terpajang dimeja. Nada senang sekali melihat sebuah piala yang didapat dari lomba music. Beberapa saat kemudian Ricky menghampiri Nada. Nada pun menyampaikan kabar bahagia pada Ricky kalau sambil Nada menunggu keputusan dari sekolah, Nada bisa belajar music. Ricky pun bahagia dan mereka pun bersalaman, dari kejauhan Rasty melihat dan tak suka dengan pemandangan itu. Rasty akan membuat Nada pergi dari sekolah itu.

Dirumah, Rasty menceritakan soal Nada pada Mamanya. Nada yang membuat cowok yang ia suka menjauh. Rasty menginginkan Nada tidak masuk seleksi SMU Tunas Bangsa. Mama Rasty pun menjamin Nada tidak akan masuk seleksi, karena Papanya adalah komisaris di sekolah.

Mama Rasty pun menceritakan masalah Rasty pada suaminya, Faris.  Papa Rasty hanya mengingatkan agar Rasty tak bermain cinta untuk saat sekarang, karena cinta hanya akan membuat kita terluka. Karena itulah yang dirasakan Faris karena masa lalunya. Nia sadar, dirinyalah yang membuat suaminya terluka karena telah memisahkan Faris dengan Rina. Ia tahu, Faris tak akan bisa melupakan Rina, mungkin sampai sekarang. Dan sampai kapanpun juga, ia tak akan bisa menerima cinta tulus dari Faris.

Malam itu, kembali Rina dibuat terganggu dengan suara gesekan biola dari Erwin. Dengan emosi, Rina pun mendatangi rumah Erwin dan memintanya untuk berhenti bermain biola. Namun Erwin masuk rumah dan kembali keluar dengan membawa kapas untuk Rina, karena kalau Rina tak suka dengan  music biola, Rina bisa menutup kupingnya dengan kapas. Rasanya Rina sudah lelah jika harus bicara dengan seorang lelaki seperti Erwin.

Rasty sampai disekolah, namun ia malah melihat Ricky tengah berbincang dengan Nada yang semakin lama semakin akrab. Rasty makin tak tahan melihat kedekatan Ricky dengan Nada. Dari jauh pun terlihat Siska yang terus memandangi Rasty yang tengah kesal.

Dikelas, Nada berkenalan dengan Siska yang ternyata anak music. Siska yang merupakan sorang drummer bicara pada Nada untuk tidak terlalu dekat dengan Ricky, karena pacar Ricky itu cemburuan. Rasty itu orang berkuasa disekolah, jadi seperti mereka-mereka yang bukan apa-apa disekolah lebih baik tidak berkelakuan macam-macam.

Bu Rina memenuhi panggilan dari Pak Kepsek. Bu Rina pun berjalan menuju ruang kepsek. Yang ternyata didalam ruangan itu ada Nia dan adiknya, Jerry tengah mengobrol. Nia tak sengaja melihat Rina dari pintu yang terbuat dari kaca itu. Ia pun kembali ingat dengan masa lalu. Nia tak menyangka bahwa Rina ternyata sebagai guru di sekolah itu. Lalu apa yang terjadi jika Rina melihat Jerry? Lelaki yang telah merenggut bayinya? Sedangkan perlahan tapi pasti Rani berjalan memasuki ruang itu…

*Bersambung*
Sinopsis by: http://welovemikha.co.cc/ 
 
Tonton kelanjutan "NADA CINTA" Malam ini jam 7 di INDOSIAR!

1 komentar:

  1. film nya sich tambah seru tapi ada satu yangngeganjel di hati aku bukan masalah luna maya lagi tapi masalah ricky . kenapa cihh dia kan udah tau gimana perasaan dia sebenernya ke nada kenapa belum di tembak juga sich padahal kan kalian berdua cocok banget jadi cepet yah tembak nya dalam dunia beneran juga gak apa-apa!!!1

    BalasHapus