WELOVEMIKHA Official Twitter Page

Kamis, 24 Februari 2011

Nada Cinta episode 36


Bang Teguh meminta Dodi, Ryan dan Dondon untuk segera membongkar warung. Saat mereka sedang membongkar warung, Nada datang dan bingung dengan yang mereka lakukan. Lalu Dodi menjelaskan bahwa Rasty telah mengancam Bang Teguh akan menggusur warungnya jika Nada tidak mau menjadi cewek matre didepan Vito dan Ricky. Nada kaget setelah mendengar itu, tapi ia memutuskan untuk mengikuti keinginan Rasty daripada harus melihat ketiga temannya mengamen lagi. Bang Teguh mengatakan bahwa dahulu sebelum Nada masuk dalam kehidupannya, hidupnya tak jelas, tapi setelah ada Nada, ia menjadi punya tujuan hidup. Maka dari itu Bang Teguh tak ingin Nada disakiti Rasty. Tapi Nada tetap ingin mengikuti keinginan Rasty. Ia masih bisa hidup tanpa Vito dan Ricky, asalkan ia masih bisa bersama tiga sahabatnya.
Nada mulai menjalankan rencananya. Ketika ia mendengar ada suara mobil Vito, Nada berpura-pura tengah bicara dengan Dodi dan Ryan. Nada bicara lebih keras agar Vito mendengar dari luar pintu. Nada bicara bahwa Bang Teguh, Dodi, Ryan atau Dondon bisa mengatakan semua yang mereka inginkan pada Nada, lalu nanti Nada akan meminta Ricky atau Vito agar membelikannya untuk Nada, karena mereka pasti akan mengikuti kemauan Nada. Mendengar kata-kata Nada itu, Vito merasa terkejut dan kecewa pada Nada, lalu ia pergi. Mengetahui Vito telah pergi, Nada menangis atas semua yang sudah ia lakukan. Bang Teguh dan ketiga sahabatnya pun menjadi sedih.
Beberapa saat kemudian Vito datang lagi dan menemui Nada. Vito datang dan membawa sebungkus mie dan bakso untuk Nada. Saat Nada akan meraih kantong pelastik yang Vito berikan, Vito justru menjatuhkan kantong itu dan membuat bakso dan mie nya tumpah. Vito terlihat kesal melihat Nada. Lalu ia mengatakan bahwa semua yang berkilau belum tentu emas dan ia sudah tahu siapa Nada yang sebenarnya. Dari kejauhan Rasty melihat itu dan tersenyum sinis. Lalu Vito pergi meninggalkan Nada. Nada menangis melihat Vito yang marah kepadanya. Kalau saja Vito tahu Nada melakukan itu karena terpaksa.
Saat Ricky akan memasuki mobilnya, ia bertemu Ricky. Lalu Ricky mengajak Vito untuk kumpul karena ia membawa makanan untuk Nada. Tapi Vito menolak. Sebenarnya ia ingin memberitahu siapa Nada yang sebenarnya, tapi tidak jadi dan pergi meninggalkan Ricky. Ricky sendiri bingung ada apa dengan Vito saat itu.
Nia tengah bicara dengan Fariz. Lalu Nia mengatakan bahwa ia memiliki niat untuk mengadopsi Nada. Tapi Nia ingin Nada jangan sampai mengetahui siapa orangtua kandungnya, karena ia tak ingin Nada tahu bahwa Ayahnya adalah Jerry. Fariz senang mendengar usul Nia. Ia berfikir Nia perhatian pada Nada, tapi Fariz salah, ia punya niat buruk dibalik itu.
Ricky menemui Nada. Tapi Nada justru terlihat kesal dan mengusir Ricky. Ricky menjadi sangat bingung dengan yang terjadi antara Vito dan Nada.
Dengan tidak sopan, Bu Susan memasuki rumah Pak Rajasa. Bu Susan terlihat marah ketika mengetahui bahwa Bu Rina diberi beasiswa untuk study banding ke Prancis. Lalu Bu Susan menuding bahwa kebaikan Pak Rajasa pada Bu Rina selama ini karena Pak Rajasa dan Bu Rina ada hubungan khusus. Bu Susan pun dengan mudah mengatakan bahwa posisi Pak Rajasa akan turun saat rapat anggota dewan nanti. Pak Rajasa semakin geram dengan yang dilakukan Bu Susan padanya. Ia pun mengatakan bahwa rapat masih 2 hari lagi, dan selama 2 hari itu juga posisinya masih menjabat sebagai kepala sekolah dan bisa melakukan apapun, termasuk mengeluarkan Bu Susan. Dan Pak Rajasa memberitahu bahwa perginya Bu Rina ke Prancis adalah usul Bu Nia. Bu Susan yang mendengar terlihat terkejut dan sekaligus malu.
Mengetahui perginya Rina karena suruhan dari Nia, Susan pun menelepon Nia. Susan terlihat kecewa dengan  keputusan Nia karena bukannya dia saja yang pergi ke Prancis. Lalu Nia memberi pilihan pada Susan, pilih ke Prancis atau menjadi kepala sekolah? Susan yang mendengar menjadi kaget, tapi ia senang karena tak lama lagi ia akan menjabat sebagai kepala sekolah.
Fariz tengah berfikir dengan keadaan yang ada. Disatu sisi ada Nada yang tengah mencari Ibunya, disisi lain juga ada Rina yang tengah mencari anaknya. Beberapa saat kemudian Fariz mendapatkan telepon dari Pak Rajasa. Pak Rajasa ingin mengundang Pak Fariz dalam pertemuan anggota dewan dan orangtua sekaligus pemilihan kepala sekolah yang baru karena Fariz lah yang nanti akan memilih siapakah kepala sekolah yang pantas menjabat di sekolahnya dan keputusan itu tak dapat diganggu gugat. Fariz pun mengatakan bahwa ia pasti akan hadir di acara itu. Nia yang mendengar Fariz akan ke sekolah pun terlihat kaget dan panic.
Di sekolah, Ricky terlihat tengah mencari Nada. Lalu ia bertemu dengan Vito dan menanyakan dimanakah Nada pada Vito. Vito tak menjawab, ia hanya tersenyum sinis. Ricky juga menanyakan kenapa Nada terlihat aneh kemarin. Vito mengatakan bahwa tidak ada orang yang akan bicara saat kedoknya sudah terbongkar. Saat Ricky menanyakan maksud dari kedok, Vito hanya terdiam.
Saat Nada dan Siska tengah berjalan menuju kelas Kimia, Nada bertabrakan dengan Vito. Vito hanya mengatakan bahwa sebaiknya Nada tak perlu memasang wajah pura-pura innocent, karena ia sudah mengetahui siapa Nada yang sebenarnya. Vito juga mengingatkan pada Siska bahwa Nada tidak sepolos seperti yang orang-orang lihat. Nada yang terus-terusan dihina oleh Vito hanya diam saja, sedangkan Ricky makin tak mengerti mengapa Vito menjadi berubah dan terlihat kasar pada Nada. Siska hanya mengatakan bahwa Nada tak perlu sedih karena Vito, karena Vito memang telah berubah setelah berteman dengan Rasty.
Vito bertemu dengan Rasty. Namun saat itu Rasty melihat Vito tak seperti biasanya. Vito hanya mengatakan bahwa ia lebih suka dengan orang yang jahat, tapi baik, daripada orang yang baik tapi jahat. Ia tahu Rasty itu jahat, tapi ia suka karena Rasty tidak pernah menutup-nutupi itu. Tidak seperti orang yang dari luar terlihat baik, tapi beda dihatinya, seperti orang munafik, kata Vito sambil memandang Nada yang lewat dihadapannya. Rasty tersenyum penuh kemenangan melihat itu.
Saat dikelas Kimia, Ricky terlihat terus-terusan memandang Nada. Ia sempat memberikan sehelai kertas berisi pesan pada Nada, tapi setelah Nada membaca surat itu, Nada justru merobek-robek kertas itu lalu membuangnya. Ricky terlihat sedih melihat perubahan Nada. Sedangkan dari kejauhan, Vito dan Rasty mentertawakan Ricky yang dicueki oleh Nada.
Nada yang tengah sedih memasuki ruang music untuk mencari Bu Rina, tapi ternyata ruang music kosong dan ia yakin Bu Rina sudah pergi ke Prancis. Lalu Nada menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan piano. Tanpa ia sadari, Ricky berdiri dibalik badannya. Selesai Nada menyanyikan lagu, Ricky mengatakan bahwa ia tahu Nada sedang sedih dan ia tak tahu siapa yang membuat Nada sedih, tapi ia akan cari tahu dan dia tidak peduli orang bicara apa tentang Nada, Ricky akan tetap percaya dengan Nada.
Ricky ke warung. Lalu ia bertemu dengan Dodi. Ricky pun menanyakan apa yang terjadi dengan Nada, karena Nada terlihat aneh hari ini. Dodi mengatakan bahwa semua kacau gara-gara Rasty mengancam akan menggusur warung Bang Teguh kalau Nada tak ingin menjadi cewek matre didepan Vito dan Ricky. Ricky mulai tahu bahwa Rasty penyebab semua menjadi berantakan.
Lama Rina dirumahnya menunggu Erwin yang katanya akan mengantarkannya ke airport namun sampai saat itu masih belum datang juga. Beberapa saat kemudian Rina mendapat telepon dari Erwin yang mengatakan bahwa ia tidak bisa mengantar Rina karena ia harus bertemu dengan clientnya dari Korea. Akhirnya Rina harus pergi ke airport dengan taxi.
Nia dan Susan mulai menjalankan rencananya. Nia menyuruh Susan keruang receptionist dan meminta kunci loker no. 777. Saat kunci loker 777 sudah ditangan, Susan bergegas menuju loker 777 dan memasukkan sesuatu ke dalam loker itu…
*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar