WELOVEMIKHA Official Twitter Page

Minggu, 13 Februari 2011

Nada Cinta (episode 24)


Rina tengah duduk sendiri diluar rumah. Erwin datang menghampiri Rina. Erwin melihat sepertinya Rina sedang sedih. Rina bercerita, ia rindu dengan anaknya. Kalau anaknya masih ada, mungkin dia sudah seusia Nada. Rina pun bingung, entah mengapa setelah ia membaca diary Nada, ia menjadi sangat tersentuh. Rasanya sakit. Erwin sangat yakin, kalau memang Rina dan Nada suatu saat nanti akan bertemu dengan Ibu dan anaknya. Anak sudah pasti akan kembali pada Ibunya. Mereka hanya butuh kesabaran. Lalu Rina tanya soal bos Erwin, Erwin mengatakan bahwa mereka hanya salah paham. Ia yakin suatu saat nanti semua akan terbongkar. Rina pun mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Erwin karena selama ini sudah membantu Nada. Erwin merendah, justru yang sangat berjasa untuk Nada itu Rina.
Disekolah, Nada tidak bisa cara membuka loker. Rasty yang ada disebelahnya hanya tersenyum sinis. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Nada dan membantu membukakan loker itu. Setelah membalikan badan, orang itu adalah Vito yang sudah menggunakan seragam SMU Tunas. Saat ini, Vito sudah menjadi siswa SMU Tunas. Ricky dan Rasty yang melihat kebersamaan Vito dan Nada pun terkejut. Vito membantu Nada membawakan buku-buku. Saat Nada tengah berjalan dengan Vito, Nada menyadari bahwa Ricky tengah memperhatikannya, lalu Nada mengambil buku-buku dari genggaman Vito dan pergi dengan Ricky ke perpustakaan. Rasty pun mengajak Vito untuk bicara 4 mata.
Nia menemukan foto-fotonya saat bersama Susan dimeja kerja Fariz. Ia menyadari bahwa Fariz tengah memata-matainya. Lalu ia bertemu dengan Susan dan mengatakan untuk sementara waktu tidak bertemu karena Fariz sedang memata-matai mereka. Semua rencana Nia serahkan pada Susan. Susan berniat akan menghancurkan hubungan antara Nada, Ricky dan Rina. Karena kekuatan Rina ada pada Nada dan Ricky. Susan juga ingin mendekatkan Rasty dengan Ricky lagi, bukan untuk berpacaran, tapi pura-pura suka untuk mrnghancurkan hubungan Nada dan Ricky.
Erwin mengantar Rina ke sekolah. Beberapa saat Erwin melihat Nia. Lalu Erwin bicara dengan Nia bahwa semua itu hanya salah paham. Nia tak peduli, ia ingin Erwin menjauhi dirinya dan Fariz. Dari kejauhan Rina melihat mereka, Rina seperti kenal dengan orang yang bicara dengan Erwin.
Vito bicara dengan Rasty. Vito tidak akan menerima tawaran Rasty untuk kerja sama. Vito tidak akan merusak hubungan Nada dan Ricky. Vito akan dapatkan Nada dengan cara gentle, bukan dari belakang.
Pak Burhan mengajar basket lebih keras karena mendengar kabar dari Bu Susan bahwa ekskul basket akan dihapuskan karena tidak berprestasi. Lalu Pak Burhan mengajak Vito untuk ikut main basket karena Vito terlihat jago. Saat tengah mendrible bola antara Ricky dan Vito saling berhadapan, Vito bertanya apakah Ricky suka dengan Nada? Ricky menjawab dia dan Nada tidak ada hubungan apapun. Lalu Vito meminta Ricky mendekatkan dirinya dengan Nada. Ricky terkejut, tapi dihadapan Vito dia mencoba untuk tenang.
Bu Susan bicara 4 mata dengan Rasty. Bu Susan meminta Rasty kembali mendekati Ricky. Jelas Rasty menolak keinginan Bu Susan, karena baginya Ricky sudah tak penting lagi. Bu Susan terus memaksa Rasty, karena dengan cara itu mereka bisa menyingkirkan Bu Rina dan Nada. Kalaupun Rasty tidak suka, ia bisa pura-pura suka dengan Ricky. Rasty terdiam, terihat ia mulai setuju dengan ide Bu Susan.
Bu Rina memasuki ruang musik yang sepi. Terdengar ada seseorang menyanyi di balik alat musik drum itu. Dia adalah Nada yang tengah bernyanyi sebuah lagu untuk Ibunya. Lagu yang selalu ia nyanyikan dikala ia merindukan Ibunya. Bu Rina merasa tersentuh mendengar lagu itu. Ia merasakan apa yang Nada rasakan. Lalu Bu Rina menghampiri Nada yang tengah menangis. Nada pun mengantakan bahwa tujuan ia sekolah adalah untuk mengikuti lomba menyanyi agar ia bisa menemukan Ibunya, tapi entah mengapa ia mulai suka dan senang bila berada didekat Ricky, padahal ia tak ingin itu terjadi. Tujuannya hanyalah ingin menemukan Ibunya. Bu Rina dibuat sedih mendengar cerita Nada, lalu ia memeluk Nada.
Bu Rina mengajak Nada ke sebuah ruang. Ada sebuah piano berwarna putih yang ternyata sekolah berikan untuk kelas musik karena prestasi mereka. Bu Rina pun ingin Nada memainkannya. Lalu Bu Rina menyanyi diiringi alunan piano yang dimainkan Nada.
Belum pernah ku rasakan hidup sebahagia ini
Belum pernah terfikirkan kata itu saat ini
Belum pernah ku bayangkan perasaan cinta ini
Tuhan tolong jangan pernah meraih kebahagiaan
Kehadiranmu membuat hidupku berarti
Menemanimu damai didalam hidupku
Tatap matamu nafas didalam jiwaku
Jika hidup ini
Hanya sebentar
Biarkanku hidup untuk saat ini, bersamamu…
Setelah menyanyikan bait demi bait lagu itu, Bu Rina berkata kepada Nada untuk tidak bersedih dan terus berjuang menjalani hidupnya. Nada harus nikmati setiap bagian kecil dari kehidupannya. Seperti dirinya, yang sudah berpisah selama 15 tahun dengan anaknya, tapi dia juga tak akan menyerah sampai suatu saat nanti ia mendapatkan anaknya. Nada pun tersenyum dan bersandar dipundak Bu Rina.
Bu Susan yang melihat Bu Rina mendapatkan piano baru pun hatinya panas. Dia segera menemui Pak Rajasa. Bu Susan dengan kesal mengatakan bahwa Pak Rajasa pilih kasih karena memberikan piano baru untuk Bu Rina. Pak Rajasa pun meralat, piano itu bukan untuk Bu Rina, tapi untuk kelas musik. Itu pun karena prestasi kelas musik mulai membaik. Apapun alasannya, Bu Susan marah karena selama ini cheers selalu menang tapi tak pernah mendapatkan apa-apa. Dengan itu, Bu Susan ingin kelasnya mendapatkan seragam baru. Jika tidak, Bu Susan mengancam akan mundur sebagai guru dari SMU Tunas.
Bu Rina dan anak musik tengah berkumpul diruang musik untuk membicarakan tema untuk acara amal nanti. Lalu Bu Rina keluar sebentar karena mendapat telpon dari seseorang. Beberapa saat kemudian Vito datang. Dia bicara dengan Ricky. Bicara tentang musik, mungkin Ricky lebih jago dari Vito. Lalu Vito menunjukkan aksinya dalam menari. Dari kejauhan Bu Rina melihat Vito melakukan dance dan Bu Rina terlihat suka dengan dance dari Vito.
Pulang mengajar, Rina memberikan makanan untuk Erwin. Saat itu Erwin membawa kabar bahagia, karena sekarang ia sudah mendapatkan pekerjaan baru dari perusahaan Pak Fahmi. Lalu Erwin mengajak Rina untuk menemui Pak Fahmi bersamanya. Rina pun setuju.
Dirumah, Vito tengah bicara dengan Papinya. Mereka sering sekali ngobrol tentang Nada, cewek yang sedang disukai Vito. Papi Vito masih suka terus memaksa Vito untuk cepat mendapatkan Nada. Sedangkan Vito punya rencana tersendiri untuk itu. Lalu dari kejauhan mereka melihat Bu Rina datang bersama Erwin. Papinya Vito terlihat cinta pada pandangan pertama pada Bu Rina. Sedangkan Vito menginginkan Papinya tak melakukan hal yang aneh aneh pada Bu Rina, karena dia guru disekolahnya. Lalu Vito pergi.
Ricky mendapatkan telepon dari Ka Arga yang mengatakan bahwa Nada diundang ke sebuah acara di mall untuk menjadi penyanyi pembuka acara. Ricky pun terlihat senang lalu ia mengabarkan pada Nada. Nada sedikit ragu untuk menerima kerjaan itu karena kurang percaya diri. Ricky terus meyakinkan Nada agar menerima itu, kalau nanti Nada gugup Ricky akan menemaninya di panggung. Akhinya Nada Setuju.
Pak Fahmi, Papanya Vito bertemu dengan Erwin dan Bu Rina. Sebenarnya Erwin datang untuk membicarakan pekerjaan mereka, ternyata Pak Fahmi bukannya berkonsentrasi dengan pembicaraan itu justru sibuk curi pandang dan bicara lain hal dengan Bu Rina dan itu membuat Erwin kesal dan cemburu.
Alex dan Rasty mengetahui bahwa Nada akan menjadi penyanyi pembuka disebuah acara di mall. Aex punya rencana untuk mencelakai Nada. Dia akan menjatuhkan lampu tepat diatas Nada. Rasty tersenyum licik. Tanpa mereka sadari, Vito mendengar semua pembicraan antara Alex dan Rasty.



*Bersambung*

Sinopsis by: http://welovemikha.co.cc/
Tonton kelanjutan "NADA CINTA" Malam ini jam 7 di INDOSIAR!

1 komentar:

  1. nada cinta sngatlh mnrik n menyenangkan.apakah nada sudah maenemukan ibunya .......? dan sudah kah tante nya sadar......?

    BalasHapus