WELOVEMIKHA Official Twitter Page

Kamis, 24 Februari 2011

Nada Cinta episode 37


Rina dalam perjalanan menuju airport mendapat telepon dari si penculik bayinya. Hari itu ia ingin Rina melakukan sesuatu sesuai keinginannya jika ia ingin bertemu dengan anaknya. Lalu Jerry meminta Rina mengambil amplop yang ada dibelakang jok dan Jerry ingin Rina melakukan sesuai petunjuk didalam amplop itu. Rina menemukan sebuah kunci loker no.777 yang harus ia buka. Lalu Rina meminta supir taxi itu untuk memutar balik arah dan menuju club golf.
Ricky yang menelpon Nada terus saja di reject oleh Nada. Lalu Bang Teguh memberikan handphonenya pada Nada karena Ricky terus menerus meneleponnya untuk bicara dengan Nada, tapi Nada tetap tak ingin bicara dengan Ricky. Beberapa saat kemudian Ricky datang dan menanyakan, jadi persahabatan mereka hanya sampai situ saja? Ricky sudah mengetahui semuanya dan dia akan bantu Nada. Papanya Rasty memang yang punya sekolah, tapi Rasty tak bisa melakukan semuanya semena-mena. Kalau memang semua itu terjadi, pasti ia dan Vito akan melakukan sesuatu untuk Nada. Lalu Ricky mengajak Nada untuk menemui Vito dan menjelaskan semuanya.
Rina membuka loker no. 777 dan menemukan sebuah kertas. Clue berikutnya adalah angka 1469 yang harus Rina cari. Isi kertas itu meminta Rina menyobek kertas setelah ia baca lalu ikuti petunjuk itu baik-baik karena Rina akan terus diwasi. Rina menuju lobby, lama ia mencari angka 1469 akhirnya ia melihat sebuah plat no taxiyang bernomor 1469. Supir meminta Rina memasuki taxi tersebut. Rina memasuki taxi tersebut dan suir menjalankan mobilnya tanpa Rina tahu akan dibawa kemanakah dia.
Ricky dan Nada akan mencari Vito, tapi saat dihubungi, handphonenya tidak aktif. Vito yang saat itu tengah berada di cafetaria Club Golf bersama Rasty. Lalu Ricky menelepon Siska. Siska hanya menduga Vito pergi ke cafetaria club golf bersama Rasty karena sepulang sekolah tadi ia melihat Vito dan Rasty tengah bersama.
Saat tengah di café, Vito ditelepon oleh Papinya. Papinya akan mengajak Vito pergi ke mall karena Papinya ingin membeli baju-baju anak muda. Lalu Vito keluar dari cafetaria. Vito sangat terkejut karena melihat kedatangan Nada dan Ricky. Vito pun bersembunyi dan segera memasuki mobil Papinya.
Rina memaksa si supir taxi untuk memberitahukan akan kemanakah mereka, tetapi supir menutup mulutnya rapat-rapat. Saat ditanya siapakah yang menyuruhnya si supir juga tetap diam saja. Ini makin membuat Rina tak mengerti dan menjadi panic.
Di cafetaria, Ricky dan Nada tak menemukan Vito. Nada mulai menyerah dan ingin tak diperpanjang. Ricky tetap ingin semua diusut sampai selesai, karena nanti Rasty bisa semakin semena-mena. Akhirnya Ricky mengajak Nada kerumah Rasty dan menjelaskan semua pada orangtuanya. Nada menolak karena ia kasihan pada Papa Rasty, tapi Ricky tetap memaksa.
Didalam rumah Rasty, Rasty merasa terkejut melihat kedatangan Ricky dan Nada. Lalu ia meminta mereka untuk pergi. Tapi mereka tak ingin pergi sampai akhirnya Mama Rasty datang. Awalnya ia terlihat marah pada Ricky. Tapi menyadari Fariz ada dihadapannya, Nia justru menampar Rasty karena perbuatannya sangat memalukan. Lalu Nia meminta Nada memaafkan Rasty. Memaafkan seperti Nada memaafkan kesalahan saudaranya sendiri. Sedangkan Rasty terlihat menangis dan kesal pada Nada. Karena semua sudah clear, Ricky mengajak Nada untuk pulng. Tapi dari belakang Fariz mengatakan, “Tunggu…”. Fariz menghampiri Nada dan menginginkan Nada tetap disitu. Mulai saat itu, Fariz memperbolehkan Nada makan, minum dan melakukan apapun dirumahnya. Fariz memandang dan membelai rambut Nada. Lalu Fariz memeluk Nada. Fariz merasakan sesuatu yang dalam ketika memeluk Nada. Sambil menangis, Nada mengucapkan terima kasih atas semua kebaikan Fariz kepadanya. Selama ini, belum ada orang sebaik Pak Fariz yang sangat baik kepadanya.
Rasty yang merasa orangtuanya tak membelanya lalu pergi menemui Vito. Rasty pun mengatakan bahwa Nada dan Ricky datang kerumahnya dan menuduh Rasty lah yang meminta Nada untuk menjadi matre sampai Rasty ditampar oleh Mamanya. Vito yang mendengar itu pun menjadi semakin kesal pada Nada.
Supir itu memberhentikan taxinya disebuah gudang ditempat terpencil. Rina segera turun dari taxi dan memasuki rumah kosong itu. Ia mengira anaknya ada didalam rumah tersebut. Rina memasuki ruangan demi ruangan itu, namun tak menemukan anaknya. Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara pintu yang tertutup. Jerry telah menutup Rina didalam ruangan itu dan meninggalkan Rina sendirian…





2 komentar: